Selasa, 10 Desember 2013

The Fence

People say we create our own limit. I just realize what my fence is... my mindset of TIME. Many bussiness opportunity approach but my reason is.. I have NO TIME.

I prefer spending time home with my son..whom I left to work fulltime work from 06.00-20.00 everyday. I only meet and talk to him only 2hrs/day more or less.

I come to the point when I wonder if the fence , the limit in MY MINDSET should be or should not be kept.

I'm approaching my 40ys and still have no business , just full time employee. No secondary income. Am I actually too clingy to my son...thinking he needs me so I can't leave him for long?

Heard of an ambitious quote : We have to Make the Time

Yeaah this is time to wonder indeed.

Bare Skin

This year revolution is manage my skincare regime. Last year, m skin was so dry and have plenty of finelines because of some hormone treatment. That treatment also really made me ..ehm..how to put it nicely.. -plumper- hahaaaaa.

So this year I switch to use a Japanese skincare - SK II- gradually. And now my regime is already using this brand. Wel.. still using some leftover facial wash from other brand though, but not too often.

This is my skin before going to bed (already put on my PM regime).  I just put on my lipbalm so pardon that oily lips hahaa... Sofar I love that skin (nasciss?). 

Well. let's see if there's other progress a year from now. 


Pict taken 5th Dec 2013 using my android smartphone

Minggu, 08 Desember 2013

SKIN REVOLUTION

Today is a happy Monday! So happy with my new skin.

I bought Stempower essence and Cellumination essence last month. YES both of them!..Pricey ??? Yess..but the rave I've read just so intriguing..

After about 1 mth using these products, during lunch time I went to test my skin in nearby SK-II  counter.

LOVE...I mean  LOOOVEEEE the result. It says my skin is 9 yrs younger! Yipiiieee...Significant improvement from my last test when I hadn't used those essence.

My last result score was 70 and now it's 90.

FYI : Average score is 50

Kamis, 05 Desember 2013

CINTAILAH HIDUPMU

Aku merasakan hidup ini tidak berpihak kepadaku, aku merasa orang tersakiti dan tersedih di dunia, buat apa aku hidup....

dan saat itu aku meloncat dari gedung di lantai 11, ternyata di bawah lantaiku sekejap kulihat...

Pasangan yang kutahu saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul.

Dan Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis tersedu di lt.9

Di lt.8 Winda memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya.

Di lt.7 Novi sedang minum obat anti depresi.

Di lt.6 Arul yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari

Di lt.5 Pak Budi yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya yang feminis,

di lt.4 Rosa bertengkar lagi dengan pacarnya.

Di lt.3 Kakek Sunarto sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya

Di lt.2 Ibu Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang sedunia

Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri

Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk

Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku…
Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.

Saudara terkasih dalam Kristus, bersyukurlah atas dirimu apa adanya… karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan “terkejut” dengan rahasia hidup mereka”

Dan..

Cintailah dirimu, walaupun seberapa berat masalah yang menimpamu. Kamu tetaplah berharga di mata-Nya. dan Kamu bisa menjadi alat yang dipakai-Nya, untuk memberikan manfaat bagi umat manusia. Kamu bisa menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membutuhkannya.

Selasa, 03 Desember 2013

PAKU

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain. Tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik."

Berhati-hatilah dalam berkata-kata. Sebelum mengeluarkan suatu perkataan, cobalah kembalikan perkataan tersebut untuk dirimu sendiri. Apakah aku akan sakit hati jika aku dikatakan seperti itu?

Me too....

Waiting for the turning point...swallowing too much..begin to choke