Senin, 27 April 2015

Doa Novena - Bunda Maria Pengurai Simpul


NOVENA

Santa Maria, yang dipenuhi dengan kehadiran Allah, selama hidupmu di dunia, dengan rendah hati engkau senantiasa mengikuti kehendak Bapa, sehingga kejahatan tidak dapat mengganggumu dengan kebohongannya.

Engkau menjadi perantara kami kepada Puteramu dalam setiap kebutuhan. Engkau memberi teladan dengan kesederhanaan dan kesabaran yang sempurna, supaya kami dapat mencari jalan keluar dalam setiap masalah kehidupan. Engkau adalah Bunda kami, uraikanlah segala simpul masalah yang membingungkan dan buatlah kami agar lebih dekat pada Tuhan.

Santa Maria, Bunda Allah dan Bunda kami, engkau menyelesaikan masalah kehidupan kami dengan kasih keibuanmu. Terimalah dalam tanganmu masalah yang dihadapi oleh ( … sebutkan nama yang didoakan) dan bebaskanlah dia dari jerat musuh yang jahat.

Melalui perantaraan dan teladanmu, bebaskanlah kami dari segala kejahatan dan uraikanlah setiap simpul yang memisahkan kami dari persekutuan dengan Allah. Bebaskanlah kami dari segala kebingungan dan kesalahan, sehingga kami dapat menyiapkan hati sebagai tempat kediaman-Nya, dan dapat melayani DIA dalam kehidupan kami. Amin.


DEVOSI

Bunda Maria,
engkau sungguh mengetahui kesulitan, kesusahan serta keputusasaan kami
dalam menghadapi simpul-simpul masalah kehidupan ini.

Maria, Bunda kami
yang dikaruniai Allah kuasa
untuk menguraikan segala simpul masalah kehidupan anak-anak-NYA,
hari ini juga kami mempercayakan ke dalam tanganmu pita kehidupan kami.
Amin.

Devosi - Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah (Our Lady Untier of Knots)

“Bunda, Ambil Alihlah Masalahku!”
(Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah)

Jenis devosi kepada Bunda Maria yang satu ini memang belum banyak dikenal orang, namun sudah banyak menghasilkan mukjizat.

Devosi ini berkembang di Jerman, berasal dari sebuah ajaran meditasi St. Irenaus, Uskup Agung Lyon, Perancis, yang mati sebagai martir pada tahun 202M. Ia menulis demikian:

“Hawa, karena ketidaktaatannya telah menghasilkan simpul-simpul aib yang menjatuhkan umat manusia. Namun Bunda Maria, dengan ketaatannya, telah menguraikannya lagi.”

Gereja Santo Petrus di Perlack, Jerman, telah menjadi pusat gerakan devosi kepada Bunda Maria sejak tahun 1700M. Di dalam gereja itu digantungkan sebuah lukisan Bunda Maria yang dibuat oleh seorang pelukis yang tidak diketahui namanya. Pada lukisan itu digambarkan Bunda sedang sibuk mengurai seutas tali dengan simpul-simpul yang kusut.  Gerakan devosi ini menjadi semakin populer. Tak kurang dari 600.000 peziarah pernah datang dan berdoa di depan lukisan itu dalam waktu 4 tahun terakhir ini.

Denis Bourgerie dan istrinya Suzel, yang berasal dari Brasil, menulis sebuah buku kecil yang ternyata menghasilkan dampak yang luar biasa bagi mereka yang membacanya. Pasangan ini juga telah banyak memberikan presentasi tentang Bunda Maria di seluruh negara bagian Amerika.

Denis jugalah yang menjadi ujung tombak pembangunan gereja “Maria Pintu Gerbang Surga” di Amerika Selatan. Dan ini juga memberikan sejumlah kesaksian bahwa hanya dengan menyerukan “Bunda Maria, ambil alihlah masalahku!” dan “Bunda Pengurai Masalahku”, dia dan beberapa orang lain mampu mengalahkan “Goliat” dalam kehidupan mereka – termasuk “Goliat” yang mencoba menghancurkan usaha-usaha mulia mereka dalam mendirikan Gereja itu.

Pada suatu hari di sebuah bandara di Perancis, ketika hendak pulang ke Brasil, Denis merasa hampir putus asa karena ia dilarang membawa benda-benda rohani yang berbobot 104 kilogram lebih berat dari yang diperbolehkan ditaruh di bagasi pesawat. Saat itu dengan sisa-sisa harapan yang ia miliki, Denis menyerukan berkali-kali “Bunda Maria, ambil alihlah masalahku!”

Meskipun seandainya diijinkan, Denis tetap harus membayar ongkos bagasi yang sangat besar. Saat itu, di troli yang ia gunakan, ada sebuah Monstran yang cukup besar dan mencolok perhatian. Salah seorang temannya berkata tidak mungkin pihak bandara mengijinkan benda yang tergolong “benda seni bersejarah” itu keluar dari Perancis, meskipun Monstran itu pemberian cuma-cuma dari salah satu ordo Karmelitan.

Namun seorang pastor sahabat Denis memberikan nasehat yang sangat berharga, “Sesampainya di bandara nanti, jangan lupa menyerukan “Bunda Maria, ambil alihlah masalahku.” Sebagai seorang ibu, ia tentu akan mengurus semuanya, apalagi karena yang kau bawa adalah sesuatu untuk Puteranya. Ia akan menyelesaikan semua masalah lebih dari yang kau mampu. Maria adalah seorang ibu, dan ia juga Pintu Gerbang. Ia akan membuka hati orang-orang di Bandara, dan juga membuka jalan bagimu. Mintalah Bunda untuk mengambil-alih masalahmu.”

Ia menambahkan, “Aku selalu mendaraskan doa itu puluhan kali dalam sehari, sebelum bertemu dan berbicara dengan orang lain, sebelum mengambil sebuah keputusan, ketika bercakap-cakap melalui telpon, di dalam bus, dan di mana pun aku mengalami kesulitan. Saat Bunda mengambil-alih, maka masalah-masalah yang dihadapi anak-anaknya pun akan diselesaikannya”.

Maka Denis pun mulai memohon bantuan Bunda Maria sesuai nasehat pastor itu dan menaruh semua permasalahannya di pangkuan Bunda. Ia tidak hanya berseru lirih, tapi bahkan berteriak di antara orang-orang yang ada di bandara. Dan akhirnya bantuan Bunda pun tiba. Secara ajaib, petugas bandara yang tadinya menolak mentah-mentah permohonan Denis, sekarang tidak hanya mengijinkan semua bawaan Denis masuk ke pesawat, tapi bahkan tidak menarik biaya ekstra sepeser pun! Padahal bawaan Denis tidak hanya terlalu berat, tetapi juga berupa benda seni yang seharusnya dilarang keluar dari Perancis. Yang terjadi adalah mukjizat. Denis tidak mengalami hambatan apapun. Mukjizat yang sama akan terjadi saat kita mengalami krisis – atau saat dihadapkan pada berbagai macam cobaan dalam hidup – jika kita berseru memohon pertolongan Bunda.

Denis tidak berdoa dengan kata-kata panjang yang menguraikan semua masalahnya secara mendetail. Dia hanya meletakkan semuanya di tangan Bunda dan percaya sepenuhnya pada pertolongannya. Dan ia menyaksikan bagaimana Bunda bertindak menyelesaikan semuanya. “Bunda ambil-alihlah semua masalahku!”

Menurut Denis, hal seperti ini juga terjadi dalam perjalanannya yang lain. Saa itu Denis ingin membawa pulang sebuah replika patung Bunda Maria Ratu Perdamaian dari Medjugorje berukuran besar ke dalam pesawat. Namun permohonannya selalu ditolak. Ia telah mencoba berkali-kali, namun usahanya selalu gagal. Bahkan ia menerima hardikan petugas. Tapi akhirnya, setelah berdoa pada Bunda Maria memohon pertolongan agar dibukakan pintu baginya, maka pintu pun dibukakan. Patung itu akhirnya diijinkan masuk ke kabin. Maka serentak beberapa penumpang wanita di pesawat itu mengeluarkan rosario dan mulai berdoa memuji dan memuliakan Bunda Maria.

Seperti halnya Denis dan istrinya, seorang dokter berkata, “Bunda Maria mengerti segala sesuatu, dan ia sangat memperhatikan sampai ke detail-detailnya. Sebab sesungguhnya, bagi Bunda Maria semua permasalahan yang dihadapi anak-anaknya adalah penting baginya. Itulah sifat seorang ibu yang sejati.” Kini kita dapat memperoleh bantuan dari Bunda untuk memperoleh berkat dan rahmat Tuhan. Jangan putus asa, jangan mundur.

“Berapa banyak “goliat-goliat” yang datang dan menghalangi kehidupanmu?” tanya Denis, “Goliat-goliat yang mencoba membuatmu lemah dan menyerah, mengaburkan tujuan hidupmu, memadamkan semangat hidupmu, dan mengacaukan tujuan-tujuan hidup kekristenanmu?”

Dalam peristiwa lain, seorang “Goliat” lain muncul dalam hidup Denis ketika sebuah kelab malam yang tak bermoral dibuka tepat di depan gereja yang sedang dibangunnya. Sebuah kelab malam di depan rumah kediaman Bunda Maria yang kudus. Akibatnya, halaman depan gereja selalu dikotori oleh botol-botol bekas minuman keras, kaleng-kaleng bir, jarum suntik, dan bahkan kondom! Sampah yang memaksa Denis membersihkan halaman gereja setiap hari.

Kelab malam itu memiliki menara yang bentuknya mirip kubah suatu bangunan keagamaan, patung-patung dewa romawi kuno, sebuah ikon yang melambangkan dewa matahari (dengan obor yang menjulang tinggi) dan penari-penari mesum. Namun dari sebuah gereja kecil di seberangnya, Bunda Maria mengambil alih permasalahan ini, dan menguraikan simpul-simpulnya, mengubah gangguan menjadi mukjizat.

Dan mukjizat benar-benar terjadi. Suatu hari, karena suatu hal, kelab malam ini harus ditutup secara mendadak dan pindah. Para pelanggannya pun bubar dan tidak pernah datang ke situ lagi. Sejak itu kepemilikan bangunan bekas kelab malam itu sering berpindah-pindah tangan. Pernah juga terjadi pembunuhan di gedung itu. Namun sementara hal itu terjadi, gereja kecil yang pembangunannya dibantu oleh Denis itu mulai tumbuh dan berkembang. Banyak peziarah yang datang ke situ dan mengikuti Misa Kudus. Umat yang datang begitu banyak hingga meluap sampai ke luar gedung gereja. Ribuan umat kini memadati gereja kecil itu, padahal sebelumnya ribuan orang memenuhi kelab malam di seberangnya. Tidak hanya itu, pemilik kelab malam itu akhirnya menawarkan gedung bekas kelab itu kepada Denis dengan harga murah.

“Berapa banyak simpul mati yang ada dalam hidup kita sehingga jalan kita menjadi pincang, membuat kita lumpuh, dan menghalangi berkat Tuhan atas diri kita?”

Sesungguhnya hidup kita ini mirip seonggok tali yang penuh dengan simpul mati. Simpul dalam kehidupan pribadi kita, pekerjaan, rumah tangga, pergaulan. Ada simpul yang besar, ada yang kecil, yang semuanya menjerat kita, membuat kita lemah tak berdaya, rapuh, selalu dilanda ketakutan, terbelenggu, tidak ada sukacita, hampa. Simpul yang mengikat kita dengan penderitaan, kecemasan, depresi yang tidak mampu kita lepaskan. Simpul yang menjerat kita dengan masalah-masalah dengan pasangan hidup kita, dengan anak-anak kita dan saudara-saudara kita.

Namun saat Bunda Mari mengambil alih semuanya itu, simpul-simpul mati ini akan terurai. Ialah yang melepaskannya dan mengambil alih permasalahan itu. Ia mengerti setiap simpul dalam hidup kita, bahkan simpul yang tidak kita sadari telah mengikat kita. “Bunda, ambil alihlah masalahku!”

(Doakanlah doa ini setiap hari. Anda akan memperoleh manfaatnya, dalam situasi apapun)

Bunda Maria, ambil alihlah masalah-masalah yang tak dapat kuatasi.
Tolonglah aku menghadapi hal-hal yang berada di luar kemampuanku.
Karena engkau mempunyai kuasa untuk menolongku.
Tiada seorang pun yang pernah kecewa akan pertolonganmu.
Bunda, ambil-alihlah sekarang ini juga
Saat aku tidak mampu melihat apapun
Saat tak terlihat setitik cahaya pun di ujung terowongan gelap
yang kulewati saat ini juga.
Saat aku merasa bimbang dan takut
Saat aku harus mengambil keputusan yang sulit,
Ketika semuanya nampak memusuhiku.

-----

Sumber: Garabandal Int’l, Jul-Sep ‘11
Penterjemah: Emanuel H. Nugroho
Artikel ini dimuat di: Majalah Dwi bulanan – AVE MARIA Per Mariam Ad Jesum, edisi  AM-71, Maret-April 2012